Madiun Conexnews id - Bupati Madiun H. Ahmad Dawami menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Omicron se-Jawa Bali secara daring di Pendopo Muda Graha. Dalam kesempatan tersebut, Bupati didampingi oleh Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo dan Kasdim 0803/Madiun, Mayor Arh. Wahyu Susilo. Jumat (11/3).
Rapat daring tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Dalam kesempatan tersebut, Luhut menuturkan tren kasus masih meningkat akibat Omicron, namun secara dampak terhadap hospitalisasi dan kematian masih kecil.
"Karakteristik Omicron yang berbeda dengan Delta, perlu dicari keseimbangan baru dengan ekonomi, rem tidak perlu diinjak terlalu keras," ujar Luhut.
Disampaikan oleh Luhut, hingga saat ini masih terdapat 17 kabupaten/kota yang belum mencapai vaksinasi dosis dua 50% secara umum dan 23 Kabupaten/Kota yang belum mencapai 40% vaksinasi dosis 2 untuk lansia. Kabupaten atau kota yang belum tercapai vaksinasinya tersebut akan naik level 3 minggu depan.
Dirinya menghimbau agar kabupaten/kota yang belum tercapai tersebut segera menggenjot vaksinasi sehingga kekebalan masyarakat dapat terbentuk. Dalam rapat tersebut para gubernur juga memaparkan kondisi di wilayahnya masing-masing.
Untuk Provinsi Jawa Timur sendiri dipaparkan oleh Wakil Gubernur Emil Dardak Elistianto. Dirinya menyampaikan ada sekitar 164 rumah sakit rujukan Covid-19, 316 rumah sakit yang melayani Covid-19, 45 Rumah Sakit Lapangan, dan 100 tempat isolasi terpusat.
"BOR Covid-19 mulai mengalami kenaikan, oleh karena itu perlu dilakukan antisipasi kewaspadaan untuk menghadapi lonjakan kasus Covid 19 gelombang ketiga," jelas Emil.
Ia juga mengungkapkan BOR ICU di Jawa Timur juga mulai mengalami kenaikan. Ada tiga kabupaten/kota yang mengalami peningkatan bed occupancy rate (BOR) tertinggi yaitu Kota Pasuruan, Kota Madiun, dan Kota Malang. Sedangkan untuk Kabupaten Madiun dalam paparan Wagub Jatim tersebut masih sangat rendah.
Sementara itu, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami menghimbau agar seluruh masyarakat selalu menaati protokol kesehatan. Menurutnya, prokes adalah senjata utama saat ini untuk pertahanan dari luar. Selain itu, vaksinasi juga mendapat hal yang terpenting. Dirinya mengharapkan masyarakat yang belum divaksin agar segera divaksin untuk untuk antibodi dan perlindungan dari dalam.
