Kepala dlDinas apendidikan Arogan Menerima Poros Rakyat indonesia Dalam Tuntutan Aksi Demontrasi - CONEXNEWS.ID

Breaking

Definition List

Jumat, 04 Maret 2022

Kepala dlDinas apendidikan Arogan Menerima Poros Rakyat indonesia Dalam Tuntutan Aksi Demontrasi




MAKASSAR Conexnews.id — Aksi demontrasi aktivis dari Lembaga Poros Rakyat Indonesia berbuntut desakan pencopotan kepala dinas pendidikan oleh Walikota Kota Makassar menyusul adanya dugaan sejumlah persoalan yang muncul pada OPD Pemkot Makassar tersebut.

Ketua Umum Poros Rakyat Indonesia, M Jafar Sainuddin memimpin orasi ini langsung di depan kantor dinas Pendidikan Kota Makassar pada siang ini, Jumat (4/3/2022) sekitar pukul 14.00 wita hingga selesai mendesak agar walikota Makassar segera melakukan eveluasi terhadap kepala dinas pendidikan.

Aksi demonstrasi para pegiat dan aktivis Poros Rakyat Indonesia dipicu hasil investigasi dan temuan terhadap pelaksanaan salah satu kegiatan fisik proyek bangunan di kantor dinas pendidikan dilaksanakan lebih awal pada tahun ini sebelum kegiatan anggaran belanja OPD Pemkot Makassar keluar.

Selain itu, kegiatan fisik tersebut tidak tercantum dalam aplikasi sistem informasi Sirup sebagai dinilai telah melanggar aturan dan ketentuan pengadaan barang dan jasa, bahkan dalam melakukan hak jawab kepala dinas Pendidikan Kota tidak Mencontohkan tatanan yang baik

“Hari ini, kami turun melakukan aksi demonstrasi meminta transparansi sumber anggaran yang digunakan untuk kegiatan pembangunan salah satu kegiatan fisik di kantor dinas pendidikan Kota Makassar. Padahal kita ketahui hingga bulan Februari anggaran belanja OPD Pemkot Makassar belum ada yang berjalan,”tandasnya.

Tuntutan para demonstran tersebut berlanjut hingga mendesak walikota Makassar segera melakukan evaluasi terhadap kepala dinas pendidikan dan mendorong transparansi anggaran belanja dinas pendidikan Makassar agar dibuka ke public,”tutupnya.

Di tempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin menemui para demonstran dan mendengarkan aspirasi serta tuntutan mereka.

Laporan :